Selasa, 29 Mei 2012

Just Share



Aku punya sebuah cerita, tentang seorang gadis biasa yang jatuh cinta pada seorang pangeran. Sosok yang begitu sederhana namun penuh dengan kharisma. Bagi si gadis biasa, hanya sang pangeralah sosok paling sempurna yang pernah ia temui. Bersusah payah sang gadis melakukan usaha, hingga akhirnya ia bisa masuk kedalam lingkungan kerajaan. Meski hanya menjadi pelayan istana yang tak berharga, asalkan ia bisa melihat karya tuhan yang paling sempurna di hatinya, ia akan mengucpkan kata syukur sebanyak-banyaknya. 

Hari berganti minggu, lalu berganti bulan, kemudian berganti tahun. Hingga pada tahun kedua, sang gadis tak juga menunjukkan rasa kagumnya. Ia hanya memendamnya dalam hati. Berharap sang pangeran akan menyadari apa yang ia rasakan. Kau tahu istilah "harapan semu". Ya, sebuah harapan yang tak akan pernah menjadi kenyataan. 

Suatu hari, tibalah waktunya sang pangeran untuk menjadi wakil istana, menggantikan baginda raja untuk menghadiri sebuah pertemuan dalam tujuan persahabatan antar negara. Dan diluar dugaan, hal itu membutuhkan waktu yang lama. Bahkan kemungkinan pangeran tak akan pernah kembali ke istana. 

Hari itupun datang. Tanpa ada yang meminta dan menunggu. Pangerannya pergi. Entah kapan akan kembali. Sampai akhir, sang gadis tetaplah menjadi gadis biasa. Tanpa pernah merasakan rasanya di lihat oleh seorang pangeran. Tidak. Bukan lagi sosok pangeran. Tapi sosok orang yang begitu dicintainya. Hingga akhirnya, ia hanya bisa menahan semua perasaan itu tanpa terbalas meski hanya sedetik dalam hidupnya.


itu hanya sebagian kisah antara sang gadis dan pangeran. sebuah dongeng penghantar tidur yang selalu menemani malamku hingga aku terlelap. berharap sang pangeran dan si gadis biasa akan bersama. namun aku bukan penulis. itulah yang telah tertulis diatas lembaran buku dongeng tersebut. tak ada yang bisa kulakukan, karena itulah jalan cerita yang telah ditakdirkan untuk si gadis biasa dan pangerannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar